ANJING
Anjing adalah binatang imut, menggemaskan, dan sangat menyenangkan untuk dipelihara, karena anjing adalah binatang terbaik dalam sejarah manusia. Biasanya anjing dapat dipakai sebagai binatang peliharaan, akan tetapi anjing seringkali disalahmengerti sebagai binatang untuk makanan, terutama bagi orang Batak dan Papua (orang Jawa makannya diam - diam).
Anjing juga sering membintangi film-film hollywood. Anjing entah bagaimana bersuara "guk-guk" dan yang mengerti artinya hanya anjing itu sendiri, ini menandakan adanya tindakan spionase dari bangsa anjing terhadap kehidupan manusia. Zaman dahulu ada anjing yang bahkan menikahi seorang manusia, yaitu tumang kalau dipikir-pikir kembali, banyak film-film hollywood yang dibintangi oleh seorang anjing, sudah begitu manusia pun banyak yang suka berpakaian kostum anjing. Kok jadi seperti itu? ya mana gw tau.... Ngomong-ngomong anjing yang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia adalah Heli. karena Heli terkenal dengan lagu karangan Abdul bari berikut adalah liriknya aku punya anjing kecil ku beri nama bari dia senang sodomi sapi sambil berlari-lari
Heli guk-guk-guk kemari anjing buduk ayo homo lagi bari guk-guk-guk kemari anak babi ayo jadi banci
lagu ini di ambil berdasarkan kisah nyata hasil rangkuman buku Mak erot yang ditulis dari kumpulan buku curhat "One Night With Mak erot" karangan Raditya Dika terbit tanggal 31 Februari tahun kambing (kalo belum kiamat yah).
Anjing banyak sekali terdapat di Jawa. Khususnya di Jawa Barat. Sebenarnya di Jawa Timur juga ada, tetapi genusnya berbeda, yakni berubah nama menjadi 'asu'. Seringkali anjing dan asu dimiliki oleh para pemuda.
Anjing juga dapat memberi kelegaan bagi manusia dengan hanya menyebutkannya saja. Sebagai contoh, saat anda merasa marah karena ada orang yang menginjak kaki anda, anda dapat berteriak "Anjing!" dan seketika perasaan anda menjadi lega kembali. Dan jika anda beruntung, mungkin anda akan mendapatkan adegan action dengan orang yang anda teriaki tersebut.
SEJARAH ANJING DI INDONESIA
Dahulu, yah dahulu kala tidak ada anjing di wilayah hukum Indonesia. Pada zaman kerajaan Sriwijaya FC, banyaklah pedagang dari luar negeri yang datang berniaga ke Indonesia. Kebanyakan pedagang tersebut berasal dari China dan India, pedagang dari India lebih banyak menjual kain dan obat kuat sementara pedagang Cina banyak menjual handphone buatan Cina, ember plastik, mainan anak-anak, dan permen campur Fredy Mercury. Suatu hari datanglah seorang Cina asal Peking bernama Han Jiang, dia masih tercatat sebagai anggota band Pet Shop Boys, dia berniat membuka Pet Shop di Indonesia. Dalam kunjungan perdananya dia membawa beberapa ekor binatang sebagai sampel, binatang-binatang tersebut disebut Dao Ming Tse. Akan tetapi malang tidak terkira, Han Jiang ditahan dinas bea dan cukai di Batam. Petugas bea dan cukai merasa heran terhadap binatang yang dibawa Han Jiang, lalu bertanya;
"binatang apo nih?"
"ini Dao Ming Tse"
"apa nih? do-mi-sol? bisa bernyanyikah ia?"
"Dao Ming Tse! Lu orang bisa dengar hah?"
Lalu dibawalah Han Jiang dan binatang-binatangnya ke hadapan Sultan Hasanudin yang berkuasa di kepulauan Riau. Sultan yang baru bangun tidur siang kaget mendengar suara 'guk-guk' dihalaman istananya.
"Wahai patih, suara apa gerangan yang hendak merusak tidur suciku"
"Oh, daulat paduka, itu si Han Jiang"
"Apa? Si Han Jiang... Woi Han Jiang, diam lu Han Jiang!!"
Lalu sultan yang marah datang memaki-maki nama Han Jiang. Melihat binatang berkaki empat, berbulu, serta hidungnya mancung, maka sultan terperanjat.
"Binatang apa ini? Kok lawak nian"
"Ini katanya Dao Ming Tse, Yang Mulia"
"Apa? do-mi-sol, ah tidak enak didengar nadanya sumbang, mulai 2 jam lagi aku titahkan bahwa binatang ini dinamakan sesuai nama orang yang membawanya kemari yaitu Han Jiang" Maka datanglah penasihat raja dalam urusan bahasa Indonesia yaitu Sutan Takdir Alisyahbana.
"Daulat Paduka, agar kita dianggap modern maka bahasa kita perlu kita sempurnakan"
"Lalu bagaimana sutan?"
"Paduka, menurut buku Ejaan Yang Disempurnakan terbitan Balai Pustaka tahun 1973, nama binatang tidak boleh memakai 2 kata kecuali kata kedua menegaskan ciri fisik atau daerah asalnya, seperti Macan Tutul atau Badak Jawa, maka daripada itu saya mengusulkan agar binatang tadi dinamai Anjing agar terlihat lebih nasionalis"
"Oh benar itu, maka aku titahkan sekarang bahwa binatang berkaki 4, berbulu, serta hidungnya bisa mencium maksud ini dinamakan anjing, (terompet serempak berbunyi) nah kau Han Jiang, kau diberi lisensi untuk mengimpor anjing ke seluruh wilayah hukum Indonesia"
Maka dari saat itu berjuta-juta anjing diimpor, dan kemudian dikembangbiakkan di Indonesia.
Anjing adalah binatang imut, menggemaskan, dan sangat menyenangkan untuk dipelihara, karena anjing adalah binatang terbaik dalam sejarah manusia. Biasanya anjing dapat dipakai sebagai binatang peliharaan, akan tetapi anjing seringkali disalahmengerti sebagai binatang untuk makanan, terutama bagi orang Batak dan Papua (orang Jawa makannya diam - diam).
Anjing juga sering membintangi film-film hollywood. Anjing entah bagaimana bersuara "guk-guk" dan yang mengerti artinya hanya anjing itu sendiri, ini menandakan adanya tindakan spionase dari bangsa anjing terhadap kehidupan manusia. Zaman dahulu ada anjing yang bahkan menikahi seorang manusia, yaitu tumang kalau dipikir-pikir kembali, banyak film-film hollywood yang dibintangi oleh seorang anjing, sudah begitu manusia pun banyak yang suka berpakaian kostum anjing. Kok jadi seperti itu? ya mana gw tau.... Ngomong-ngomong anjing yang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia adalah Heli. karena Heli terkenal dengan lagu karangan Abdul bari berikut adalah liriknya aku punya anjing kecil ku beri nama bari dia senang sodomi sapi sambil berlari-lari
Heli guk-guk-guk kemari anjing buduk ayo homo lagi bari guk-guk-guk kemari anak babi ayo jadi banci
lagu ini di ambil berdasarkan kisah nyata hasil rangkuman buku Mak erot yang ditulis dari kumpulan buku curhat "One Night With Mak erot" karangan Raditya Dika terbit tanggal 31 Februari tahun kambing (kalo belum kiamat yah).
Anjing banyak sekali terdapat di Jawa. Khususnya di Jawa Barat. Sebenarnya di Jawa Timur juga ada, tetapi genusnya berbeda, yakni berubah nama menjadi 'asu'. Seringkali anjing dan asu dimiliki oleh para pemuda.
Anjing juga dapat memberi kelegaan bagi manusia dengan hanya menyebutkannya saja. Sebagai contoh, saat anda merasa marah karena ada orang yang menginjak kaki anda, anda dapat berteriak "Anjing!" dan seketika perasaan anda menjadi lega kembali. Dan jika anda beruntung, mungkin anda akan mendapatkan adegan action dengan orang yang anda teriaki tersebut.
SEJARAH ANJING DI INDONESIA
Dahulu, yah dahulu kala tidak ada anjing di wilayah hukum Indonesia. Pada zaman kerajaan Sriwijaya FC, banyaklah pedagang dari luar negeri yang datang berniaga ke Indonesia. Kebanyakan pedagang tersebut berasal dari China dan India, pedagang dari India lebih banyak menjual kain dan obat kuat sementara pedagang Cina banyak menjual handphone buatan Cina, ember plastik, mainan anak-anak, dan permen campur Fredy Mercury. Suatu hari datanglah seorang Cina asal Peking bernama Han Jiang, dia masih tercatat sebagai anggota band Pet Shop Boys, dia berniat membuka Pet Shop di Indonesia. Dalam kunjungan perdananya dia membawa beberapa ekor binatang sebagai sampel, binatang-binatang tersebut disebut Dao Ming Tse. Akan tetapi malang tidak terkira, Han Jiang ditahan dinas bea dan cukai di Batam. Petugas bea dan cukai merasa heran terhadap binatang yang dibawa Han Jiang, lalu bertanya;
"binatang apo nih?"
"ini Dao Ming Tse"
"apa nih? do-mi-sol? bisa bernyanyikah ia?"
"Dao Ming Tse! Lu orang bisa dengar hah?"
Lalu dibawalah Han Jiang dan binatang-binatangnya ke hadapan Sultan Hasanudin yang berkuasa di kepulauan Riau. Sultan yang baru bangun tidur siang kaget mendengar suara 'guk-guk' dihalaman istananya.
"Wahai patih, suara apa gerangan yang hendak merusak tidur suciku"
"Oh, daulat paduka, itu si Han Jiang"
"Apa? Si Han Jiang... Woi Han Jiang, diam lu Han Jiang!!"
Lalu sultan yang marah datang memaki-maki nama Han Jiang. Melihat binatang berkaki empat, berbulu, serta hidungnya mancung, maka sultan terperanjat.
"Binatang apa ini? Kok lawak nian"
"Ini katanya Dao Ming Tse, Yang Mulia"
"Apa? do-mi-sol, ah tidak enak didengar nadanya sumbang, mulai 2 jam lagi aku titahkan bahwa binatang ini dinamakan sesuai nama orang yang membawanya kemari yaitu Han Jiang" Maka datanglah penasihat raja dalam urusan bahasa Indonesia yaitu Sutan Takdir Alisyahbana.
"Daulat Paduka, agar kita dianggap modern maka bahasa kita perlu kita sempurnakan"
"Lalu bagaimana sutan?"
"Paduka, menurut buku Ejaan Yang Disempurnakan terbitan Balai Pustaka tahun 1973, nama binatang tidak boleh memakai 2 kata kecuali kata kedua menegaskan ciri fisik atau daerah asalnya, seperti Macan Tutul atau Badak Jawa, maka daripada itu saya mengusulkan agar binatang tadi dinamai Anjing agar terlihat lebih nasionalis"
"Oh benar itu, maka aku titahkan sekarang bahwa binatang berkaki 4, berbulu, serta hidungnya bisa mencium maksud ini dinamakan anjing, (terompet serempak berbunyi) nah kau Han Jiang, kau diberi lisensi untuk mengimpor anjing ke seluruh wilayah hukum Indonesia"
Maka dari saat itu berjuta-juta anjing diimpor, dan kemudian dikembangbiakkan di Indonesia.