Kejadiannya sekitar jam 4 sore tadi. Waduh, parah bgt dah ulah supporter kali ini... Bisa-bisa pertandingannya batal deh di GBK... Mari kita baca beritanya yang gue kutip dari detik news... :D
Jakarta - Lagi-lagi kericuhan terjadi saat pembelian tiket final Piala AFF di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Massa yang kecewa, merusak sebagian fasilitas stadion. Bahkan, ada seorang penjaga tiket yang babak belur dihajar fans. Berikut kronologinya.
Pukul 09.00 WIB, antrean suporter yang hendak membeli tiket sudah memanjang hingga 100 meter. Mereka tersebar di loket pintu Utara (depan TVRI), pintu masjid Al-Bina, pintu Timur dan pintu Barat.
Di pintu Timur, kericuhan antar penonton sempat terjadi. Fans yang sudah mengantre sejak Sabtu (25/12) malam ribut dengan para penonton yang baru datang pagi hari. Mereka berdesak-desakan di depan loket hingga akhirnya ditenangkan petugas.
Di pintu utara, massa juga tak kalah beringas. Mereka meminta loket penjualan tiket segera dibuka karena waktu sudah pukul 10.00 WIB. Namun, hingga pukul 11.00 WIB, panitia tak berani membuka loket karena faktor keamanan. Di pintu ini, sejumlah fans ada yang pingsan. Lalu, ada seorang pemulung yang meninggal dunia karena sakit dan sempat membuat heboh para pengantre.
Sekitar pukul 11.30 WIB, ratusan massa yang tak sabar menanti tiket menggeruduk kantor PSSI. Namun, karena tak ada seorang pun di sana, mereka ditemui oleh Kapolsek Tanah Abang AKBP Johanson Ronald yang berjanji akan segera mengusahakan tiket bagi para suporter.
Setelah berkoordinasi dengan panitia, polisi akhirnya mengarahkan massa ke dalam stadion. Mereka disebar di beberapa sektor, mulai dari sektor 19 hingga sektor 1, bangku VIP barat.
Hingga pukul 14.00 WIB, massa di dalam stadion mulai tak sabar menanti. Mereka pun akhirnya melempari petugas, termasuk ketua LOC Piala AFF, Joko Driyono, dengan botol minuman. Teriakan kasar pun terus dilontarkan para suporter.
Melihat massa mulai tak terkendali, polisi akhirnya mengambil alih kendali. Lewat pengeras suara, seorang petugas dari Polda Metro Jaya mengumumkan kalau tiket akan segera dijual. Namun, massa lagi-lagi tak sabar. Mereka pun menjebol pagar pembatas dan menyerbu para panitia yang memegang tiket hingga ke lapangan sepak bola.
Petugas penjual tiket bernama Faisal menjadi korban pemukulan massa hingga tak sadarkan diri. Sebagian lain, ada yang tergigit anjing polisi. Lapangan pun ikut menjadi korban. Ada yang membuang sampah di lapangan hingga sengaja merusak rumput dengan kayu.
Menjelang sore, situasi lebih tertib. Polisi menambah tenaga pengamanan sekaligus mendinginkan suasana dengan mengajak para fans menyanyi.
Lalu, mereka dikumpulkan di tribun VIP Barat guna diberikan sisa tiket. Namun, petugas hanya memberikan satu tiket untuk satu orang. Meski sempat diprotes, cara ini terbukti ampuh mengeluarkan massa dari dalam stadion sambil meredam emosi.
Hingga pukul 19.00 WIB, satu per satu para suporter mulai meninggalkan stadion GBK. Mereka tampak kelelahan namun tetap sumringah karena berhasil mendapatkan tiket.
(mad/irw)
Jakarta - Lagi-lagi kericuhan terjadi saat pembelian tiket final Piala AFF di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Massa yang kecewa, merusak sebagian fasilitas stadion. Bahkan, ada seorang penjaga tiket yang babak belur dihajar fans. Berikut kronologinya.
Pukul 09.00 WIB, antrean suporter yang hendak membeli tiket sudah memanjang hingga 100 meter. Mereka tersebar di loket pintu Utara (depan TVRI), pintu masjid Al-Bina, pintu Timur dan pintu Barat.
Di pintu Timur, kericuhan antar penonton sempat terjadi. Fans yang sudah mengantre sejak Sabtu (25/12) malam ribut dengan para penonton yang baru datang pagi hari. Mereka berdesak-desakan di depan loket hingga akhirnya ditenangkan petugas.
Di pintu utara, massa juga tak kalah beringas. Mereka meminta loket penjualan tiket segera dibuka karena waktu sudah pukul 10.00 WIB. Namun, hingga pukul 11.00 WIB, panitia tak berani membuka loket karena faktor keamanan. Di pintu ini, sejumlah fans ada yang pingsan. Lalu, ada seorang pemulung yang meninggal dunia karena sakit dan sempat membuat heboh para pengantre.
Sekitar pukul 11.30 WIB, ratusan massa yang tak sabar menanti tiket menggeruduk kantor PSSI. Namun, karena tak ada seorang pun di sana, mereka ditemui oleh Kapolsek Tanah Abang AKBP Johanson Ronald yang berjanji akan segera mengusahakan tiket bagi para suporter.
Setelah berkoordinasi dengan panitia, polisi akhirnya mengarahkan massa ke dalam stadion. Mereka disebar di beberapa sektor, mulai dari sektor 19 hingga sektor 1, bangku VIP barat.
Hingga pukul 14.00 WIB, massa di dalam stadion mulai tak sabar menanti. Mereka pun akhirnya melempari petugas, termasuk ketua LOC Piala AFF, Joko Driyono, dengan botol minuman. Teriakan kasar pun terus dilontarkan para suporter.
Melihat massa mulai tak terkendali, polisi akhirnya mengambil alih kendali. Lewat pengeras suara, seorang petugas dari Polda Metro Jaya mengumumkan kalau tiket akan segera dijual. Namun, massa lagi-lagi tak sabar. Mereka pun menjebol pagar pembatas dan menyerbu para panitia yang memegang tiket hingga ke lapangan sepak bola.
Petugas penjual tiket bernama Faisal menjadi korban pemukulan massa hingga tak sadarkan diri. Sebagian lain, ada yang tergigit anjing polisi. Lapangan pun ikut menjadi korban. Ada yang membuang sampah di lapangan hingga sengaja merusak rumput dengan kayu.
Menjelang sore, situasi lebih tertib. Polisi menambah tenaga pengamanan sekaligus mendinginkan suasana dengan mengajak para fans menyanyi.
Lalu, mereka dikumpulkan di tribun VIP Barat guna diberikan sisa tiket. Namun, petugas hanya memberikan satu tiket untuk satu orang. Meski sempat diprotes, cara ini terbukti ampuh mengeluarkan massa dari dalam stadion sambil meredam emosi.
Hingga pukul 19.00 WIB, satu per satu para suporter mulai meninggalkan stadion GBK. Mereka tampak kelelahan namun tetap sumringah karena berhasil mendapatkan tiket.
(mad/irw)