Getaran misterius seperti apakah? yuk, kita baca beritanya yang gue kutip dari TVone... :D
Ratusan warga Desa Raharja, Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat hari ini, kembali dikagetkan dengan getaran seperti gempa sebanyak tiga kali. Getaran kali ini jauh lebih kuat, dari yang sebelumnya.
Akibatnya, warga yang tengah tidur pulas berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. "Getaran pertama terjadi pukul 02.00 dini hari, disusul pukul 07.10 dan 7.35 pagi tadi," ujar Kapolsek Tanjung Sari AKP Diding ditemui wartawan di desa tersebut, Kamis (29/4).
Bahkan, khawatir akan terjadi getaran ulang, warga sejak malam tadi enggan kembali ke rumah. "Mereka memilih untuk tidur di luar, khawatir rumah yang mereka tempat roboh akibat getaran," katanya. Karena itu, guna mengantisipasi warga yang enggan kembali ke rumah, Polisi dibantu TNI mendirikan sejumlah posko informasi dan tenda pengungsian.
"Melalui tim Geologi, kami akan menyampaikan informasi seputar kejadian alam ini. Jangan sampai warga terus-teruan panik akan insiden ini," Hingga saat ini, tim belum mengetahui pasti sumber getaran itu dari arah mana. Namun kesimpulan awal dari Stasiun Pengamatan Dirgantara (SPD) Tanjung Sari, getaran berasal dari aktivitas perut bumi.
Fenomena seperti itu biasanya terjadi bila terjadi aktivitas di dalam perut bumi. Bukan benda angkasa yang jatuh, karena cirinya saja berbeda.
"Aktivitas itu bisa berasal dari kegiatan manusia, dari permukaan bumi atau dalam bumi yang membentuk lubang besar sehingga terjadi pergeseran lokal," kata Kepala Stasiun Pengamatan Dirgantara (SPD) Tanjung Sari, Bambang Suhandi
Ratusan warga Desa Raharja, Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat hari ini, kembali dikagetkan dengan getaran seperti gempa sebanyak tiga kali. Getaran kali ini jauh lebih kuat, dari yang sebelumnya.
Akibatnya, warga yang tengah tidur pulas berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. "Getaran pertama terjadi pukul 02.00 dini hari, disusul pukul 07.10 dan 7.35 pagi tadi," ujar Kapolsek Tanjung Sari AKP Diding ditemui wartawan di desa tersebut, Kamis (29/4).
Bahkan, khawatir akan terjadi getaran ulang, warga sejak malam tadi enggan kembali ke rumah. "Mereka memilih untuk tidur di luar, khawatir rumah yang mereka tempat roboh akibat getaran," katanya. Karena itu, guna mengantisipasi warga yang enggan kembali ke rumah, Polisi dibantu TNI mendirikan sejumlah posko informasi dan tenda pengungsian.
"Melalui tim Geologi, kami akan menyampaikan informasi seputar kejadian alam ini. Jangan sampai warga terus-teruan panik akan insiden ini," Hingga saat ini, tim belum mengetahui pasti sumber getaran itu dari arah mana. Namun kesimpulan awal dari Stasiun Pengamatan Dirgantara (SPD) Tanjung Sari, getaran berasal dari aktivitas perut bumi.
Fenomena seperti itu biasanya terjadi bila terjadi aktivitas di dalam perut bumi. Bukan benda angkasa yang jatuh, karena cirinya saja berbeda.
"Aktivitas itu bisa berasal dari kegiatan manusia, dari permukaan bumi atau dalam bumi yang membentuk lubang besar sehingga terjadi pergeseran lokal," kata Kepala Stasiun Pengamatan Dirgantara (SPD) Tanjung Sari, Bambang Suhandi