Liputan6.com, Berlin: Popularitas Paul bakal berakhir dan gurita itu akan berubah menjadi gurita pada umumnya. Keinginan itulah yang disuarakan Masyarakat Pelindung Etik Binatang (PETA) dalam pernyataannya kepada pers di Berlin, Jerman, menjelang final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Sosok Paul memang sontak naik daun. Hewan invertrebrata itu sukses meramal negara pemenang dalam sejumlah pertandingan Piala Dunia 2010. Termasuk prediksinya terakhir, tim bola Belanda bakal unggul saat melawan tim bola Spanyol.
Menurut PETA, gurita adalah hewan tercerdas dalam kelompok binatang tak bertulang belakang. Mereka mampu memproses sejumlah pemikiran yang kompleks, dan memiliki memori jangka pendek dan panjang. Tak hanya itu. Hewan seperti Paul ini mampu menggunakan alat bantu dalam aktivitas kehidupannya, belajar dari observasi, memiliki kepribadian yang berbeda satu dengan yang lain serta amat sensitif terhadap rasa sakit.
Aksi mengurung Paul dan eksploitasi berlebihan karena kemampuannya, PETA menilai, justru menyengsarakan Paul. Apalagi secara alamiah, hewan jenis moluska ini mesti tinggal di areal yang luas, bukan di dalam sebuah kotak akuarium yang sempit.
Pandangan PETA dibantah para pemerhati kehidupan laut. Menurut juru bicara Sea Life kepada AFP, setiap binatang yang ditangkap akan diberi makan dan kehidupan sesempurna mungkin sesuai kebutuhan secara alami. Pasalnya, hewan seperti Paul tak mempunyai kemampuan lagi untuk mencari makan saat dibebaskan ke laut lepas: "Pembebasan Paul malah berpeluang membunuhnya."(Herald Sun/EPN)