Indonesian Police Watch memiliki tafsir sendiri soal peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga, Medan. Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menuturkan, ada indikasi menjatuhkan nama Irjen Pol Oegroseno selaku Kapolda Sumatera Utara.
"Kami melihat ada sesuatu yang politis di balik peristiwa tersebut. Nama Pak Oegroseno masuk dalam jajaran tiga besar bursa calon Kapolri. Ini bisa jadi usaha menjatuhkan namanya," ujar Neta saat berdialog di sebuah stasiun swasta nasional, Senin (23/8/2010).
Tak hanya kasus perampokan di CIMB Medan, Neta juga menyebutkan beberapa kejadian lainnya ia sinyalir juga menjadi bagian dari penjatuhan nama baik tersebut, termasuk peristiwa perselisihan antara Polri dan tentara dalam kasus beking judi di wilayah Asahan, Sumatera Utara.
"Jadi kami menilai ini bukan perampokan biasa, bukan kriminal biasa. Para pelaku, bila kita lihat dari foto-foto yang beredar di media massa, juga bisa dilihat berbadan tegap, sigap, dan seperti terlatih memegang senjata laras panjang," tutur Neta.
Selain itu, IPW mencatat, kasus perampokan bersenjata memang mengalami peningkatan tiap jelang lebaran, natal, dan tahun baru. Untuk itu, ujar Neta, polisi hendaknya meningkatkan patroli di pusat-pusat bisnis yang ada.
"Bila begitu, anggaran patroli juga semestinya ditambah. Saat ini misalnya, satu mobil patroli polisi hanya memiliki jatah empat liter bensin per hari dan satu liter bensin per hari untuk sepeda motor," pungkas Neta.
Lalu apa tanggapan Irjen Pol Oegroseno soal penilaian IPW? Sambil tersenyum ia menjelaskan bila perasaan sangat berbeda dengan perasan. Menurutnya, kasus tersebut merupakan kriminal murni yang saat ini tengah disidik oleh kepolisian.
"Kalau mengikuti perasaan, larinya bisa ke mana saja. Tapi bila perasan, kita akan simpulkan dari hasil-hasil penyidikan. Saya hal ini (perampokan) tak terkait dengan hal tersebut (pergantian Kapolri)," tandas Oegroseno lalu kembali tersenyum.
"Kami melihat ada sesuatu yang politis di balik peristiwa tersebut. Nama Pak Oegroseno masuk dalam jajaran tiga besar bursa calon Kapolri. Ini bisa jadi usaha menjatuhkan namanya," ujar Neta saat berdialog di sebuah stasiun swasta nasional, Senin (23/8/2010).
Tak hanya kasus perampokan di CIMB Medan, Neta juga menyebutkan beberapa kejadian lainnya ia sinyalir juga menjadi bagian dari penjatuhan nama baik tersebut, termasuk peristiwa perselisihan antara Polri dan tentara dalam kasus beking judi di wilayah Asahan, Sumatera Utara.
"Jadi kami menilai ini bukan perampokan biasa, bukan kriminal biasa. Para pelaku, bila kita lihat dari foto-foto yang beredar di media massa, juga bisa dilihat berbadan tegap, sigap, dan seperti terlatih memegang senjata laras panjang," tutur Neta.
Selain itu, IPW mencatat, kasus perampokan bersenjata memang mengalami peningkatan tiap jelang lebaran, natal, dan tahun baru. Untuk itu, ujar Neta, polisi hendaknya meningkatkan patroli di pusat-pusat bisnis yang ada.
"Bila begitu, anggaran patroli juga semestinya ditambah. Saat ini misalnya, satu mobil patroli polisi hanya memiliki jatah empat liter bensin per hari dan satu liter bensin per hari untuk sepeda motor," pungkas Neta.
Lalu apa tanggapan Irjen Pol Oegroseno soal penilaian IPW? Sambil tersenyum ia menjelaskan bila perasaan sangat berbeda dengan perasan. Menurutnya, kasus tersebut merupakan kriminal murni yang saat ini tengah disidik oleh kepolisian.
"Kalau mengikuti perasaan, larinya bisa ke mana saja. Tapi bila perasan, kita akan simpulkan dari hasil-hasil penyidikan. Saya hal ini (perampokan) tak terkait dengan hal tersebut (pergantian Kapolri)," tandas Oegroseno lalu kembali tersenyum.